Wisata Hit




Desa Maju dan Makmur, Belajar dari Desa Candirejo Borobudur.
Desa Candirejo di Jogja dan Desa Panggungharjo di Bantul berhasil meraih juara pertama lomba desa tingkat nasional, mengalahkan sekitar 72.000 desa lainnya di Indonesia.  Apa terobosan yang dilakukan pemerintah desa di bawah kepimpinan para kepala desa tersebut?

Triptoba-Wisata.   Desa Candirejo di Jogja dan Desa Panggungharjo di Bantul berhasil meraih juara pertama lomba desa tingkat nasional, mengalahkan sekitar 72.000 desa lainnya di Indonesia.  Apa terobosan yang dilakukan pemerintah desa di bawah kepimpinan para kepala desa tersebut?

Wahyudi Anggoro Hadi, 35, belum lima tahun memimpin Desa Panggungharjo, Sewon Bantul. Namun sejumlah prestasi berhasil dikantongi desa ini. Ini berkat jasanya melakukan sejumlah gebrakan di pemerintahan desa.   Demikian juga dengan Desa Candirejo, menjadi desa keren berkat tangan dingin lurah nya meski sudah aki aki namun memiliki wawasan luas, dikunjungi wisatawan bule lebih dari 7000 orang pertahun, dan warganya dilarang keras menjual tanah warisan. 

Awal 90-an desa candirejo termasuk desa paling miskin dari 20 desa yang ada di kecamatan Borobudur kabupaten Magelang.  Tapi sejak dipimpin pak Slamet Tugiyanto (73thn) desa itu berbenah total.  Hal ini disebabkan oleh mirisnya Pak Kades melihat desa yang bertetangga dengan objek wisata paling terkenal Candi Borobudur cuma jadi penonton. 

Desa  Candirejo ditata serapih mungkin , koperasi dibentuk , anak sekolah dilibatkan dalam penanaman pohon , kesenian rakyat direvisi untuk menyenangkan para wisatawan mancanegara.  Pak kades menyurati instansi terkait (ISI Jogja) untuk mengirim siswa siswi terbaiknya menata kesenian. Topeng ireng , gatuloco , kubrosiswo dipermak durasi tinggal 15 menit agar waktu para wisman produktif menjelajahi seluruh desa dan menghamburkan dollarnya.

Sekarang ekonomi rakyat tumbuh dengan pesat.  Para penyewa sepeda ontel dan dokar 5 bulan kedepan sudah di inden, belum lagi penginapan rumah rakyat.  Petani pun gak melulu cuma menjual produknya , mereka dapat Tip dari bule bule yang ingin bertani cara leluhur.  Terobosan ini yang terus bergerak menghidupi ekonomi rakyat yang desanya kini sudah menghasilkan puluhan milyar dan menjadi kiblat percontohan desa terbaik se Nusantara.

Demikian juga dengan Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Desa ini berjarak sekitar 35 kilometer dari Kota Yogyakarta. Taman yang lumayan luas menjadi beranda yang pertama kali dijumpai sebelum memasuki desa. Taman tersebut asri dengan beberapa pohon besar tumbuh di bagian tengah. Sementara tanaman-tanaman kecil dan rerumputan tumbuh di tepinya. Di tempat ini juga terdapat Sendang Mangunan, sebuah kolam mata air yang masih dimanfaatkan oleh warga desa sebagai sumber air bersih untuk beberapa keperluan.

Wisata memang sedang menggeliat di Mangunan. Terutama setelah dikembangkannya Desa Wisata "Kaki Langit" Mangunan pada 2014. Sejak saat itu wisata menjadi penopang pembangunan di desa ini.  Potensi wisata di Mangunan cukup menjanjikan. Selain lingkungan alamnya yang asri serta warganya yang ramah, ragam budaya dan kearifan lokalnya juga menarik. Berbagai tradisi masih dijalankan oleh warga Mangunan secara turun temurun. 

Pembangunan yang digerakkan oleh sektor pariwisata tidak hanya mendorong pembangunan infrastruktur di Mangunan. Tapi juga menyentuh sektor lain seperti lapangan kerja, kelanggengan budaya, dan kelestarian lingkungan. Semua itu secara perlahan telah menghadirkan kemajuan di Mangunan.

Seiring bertambahnya wisatawan yang datang, pengelola desa wisata mengajak lebih banyak warga untuk berdaya. Salah satunya dengan menjadikan rumah-rumahnya sebagai homestay. Tawaran ini pun disambut baik. Semakin banyak warga yang memugar rumah mereka dan kemudian mempercantik dan melengkapi fasilitas di rumahnya agar wisatawan yang menginap semakin nyaman. 




LAINNYA TERKINI


GALERY ACARA


CONTACT US